Sabtu, 17 Maret 2012

Belum sanggup untuk Menengadah.

Saya baru tau..
Seperti ini rasanya..
Ditinggalkan seorang "teman"..
dengan alasan yang mungkin baik untuk kelangsungan cerita hidupnya..
mungkin juga sebenarnya baik untuk saya.
meski belum dapat saya akui hal itu terjadi pada saya.

*sigh*
Sakit sekali ternyata..

beberapa hari terakhir, saya sering sekali menghela napas panjang..
di sela tangis..

Saya tau saya orang melankolis.
mudah terbawa perasaan, dan memang lebih bertindak berdasarkan perasaan.
tapi saya baru sadar.
betapa melankolisnya saya.

Dalam hati saya menangis.
Tapi, diluar orang melihat saya tertawa.
melontarkan berbagai canda.

Jago sekali saya dalam hal ini.
haha.
sesuatu yang bisa saya banggakan? Mungkin.

well, begitulah saya.
bagian dari diri yang sangat saya kenali.
"Ida, kamu jago banget nyembunyiin masalah.."
kata-kata itu masih teringat jelas di memory saya.
Ya.
Begitulah saya.

Mungkin sosok saya yang seperti itu, sudah menipu banyak manusia.
"Bingung mau ngasih nasehat apa da, kayaknya kamu yang paling sedikit masalahnya di antara kita.."
A birthday ritual.
Ya.
Saya tidak mendapat banyak nasehat atau protes dari temen terdekat.
karena seperti itulah yang mereka lihat dari saya.

Syukur pada Tuhan.
saya masih memegang kendali atas diri saya.
atas pikiran saya.
atas hati saya.
atas tindakan saya.

sedalam apapun jatuh yang pernah saya alami.
semua memang melalui proses tangis.
tapi semua tindakan gila diluar akal sehat?
Thanks to God again.
Dia masih memberi saya ke-waras-an.

-mau melanjutkan tangis.
haha
mengungkapkan dalam sebuah media, memberi rasa lega yang cukup.

Tuhan.
disini seorang manusia memasrahkan seluruh hidupnya dalam kehendak-Mu.
apapun takdir itu, saya tetap menjadi hamba-Mu.
InsyaAllah saya tidak akan kehilangan kepercayaan pada-Mu.
saya tau saya kuat, karena Engkau memberi kekuatan itu padaku.
saya tau saya sanggup, karena Engkau memberi kesanggupan itu padaku.

saya yakin saya bisa.
keluar dari lubang ini.
cepat atau lambat.
karena Engkau pasti akan memberi ke-bisa-an itu.
mungkin dengan tangga. Dimana saya dapat memanjat seorang diri.
atau dengan tali. Dimana akan ada orang lain yang membantu menarik saya keluar.

Saya, akan terus percaya.